Erupsi Merapi tahun 2010 telah meluluhlantahkan rumah serta harta benda warga yang tinggal di lereng merapi. Setelah lima tahun berlalu, kehidupan masyarakat kembali normal seperti sedia kala. Atas inisiatif Kepala Dusun dan warga untuk mengingat letusan Gunung Merapi tahun 2010 maka dibuatlah sebuah museum dokumenter kebencanaan. museum ini terdapat di dusun Srodokan/Gungan, kelurahan Wukirsari, kecamatan Cangkringan, kab. Sleman, yogyakarta. Museum diresmikan pada tanggal 26 februari 2016 oleh Bapak Totok Hartanto selaku Kepala Dusun Srodokan/Gungan.
Tujuan dari museum adalah untuk pengingat bagi warga dan generasi selanjutnya bahwa pernah terjadi erupsi yang memporakporandakan dusun tersebut. Diharapkan ketika kita mengingat suatu kejadian bencana maka kita akan lebih waspada terhadap potensi bencana yang ada di sekitar kita. Selain itu bisa menjadi pembelajaran untuk kita semua tentang dampak yang ditimbulkan.
Museum dokumenter kebencanaan di huntap Dongkelsari atau dusun Srodokan sengaja dibuat sederhana. Museum meminjam bangunan warga hunian tetap (huntap) yang belum ditempati. Dinding pada bangunan museum masih terlihat susunan batakonya dan lantai masih berupa tanah. Hal ini memang disengaja karena bangunan tersebut menjadi bagian dari kisah pasca erupsi Merapi. Di dalamnya terdapat 100 foto hasil jepretan warga yang menggambarkan situasi Dusun Srodokan sebelum, saat, dan sesudah erupsi terjadi. Beberapa foto juga memperlihatkan detik-detik turunnya awan panas dan lava pijar Gunung Merapi, puing-puing bangunan maupun kendaraan yang tertimbun lahar serta hewan ternak yang terkena awan panas. Suasana kepanikan warga saat kejadian dan di dalam pengungsian bisa dilihat dalam foto-foto tersebut. Selain foto, di dalam museum juga dipamerkan beberapa alat komunikasi yang digunakan untuk berkordinasi dan mencari informasi saat itu. Benda-benda sisa erupsi juga tak luput untuk dipamerkan seperti perabot rumah tangga dan sepeda motor yang hangus karena tertimbun material panas Gunung Merapi. Untuk melengkapi isi museum, alat-alat seperti pengukur curah hujan dan alat pendeteksi gempa juda dipajang di musem ini.
Pada saat memasuki museum anda akan disambut dengan musik dan suara-suara yang menggambarkan situasi saat terjadinya erupsi Gunung merapi. Dibelakang pintu ada sebuah motor yang akan meyambut anda. Disetiap tembok ada berbagai foto yang bisa menceritakan situasi saat itu, dan diujung ruangan terlihat benda-benda sisa erupsi milik warga. Benda tersebut sudah lebih dari 5 tahun tertimbun
Sumber : Portal Desa Wukirsari