Teknik fotografi selalu berkembang, membuka berbagai kemungkinan untuk menangkap dunia di sekitar kita dengan cara yang unik dan memukau. Salah satu teknik yang paling menarik adalah Suryagrafi. Baru-baru ini, saya berkesempatan untuk memotret bagian depan makam Muslim di Desa Batu Belubang, Bangka Tengah, menggunakan teknik ini selama 39.360 menit, atau 27 hari 8 jam, mulai dari 23 Maret 2024 hingga 20 April 2024.
Keunikan Teknik Suryagrafi
Suryagrafi atau solarigraphy adalah teknik fotografi yang memungkinkan kita menangkap pergerakan matahari di langit selama periode waktu yang sangat panjang. Dengan menggunakan kamera lubang jarum (pinhole camera) dan kertas fotografi peka cahaya, kita dapat menciptakan gambar yang menunjukkan jejak lintasan matahari dari terbit hingga terbenam setiap hari. Hasilnya adalah garis-garis terang yang melengkung di langit, memberikan gambaran tentang perubahan posisi matahari sepanjang waktu.
Proses Kreatif dan Teknikal
Memotret bagian depan makam Muslim di Desa Batu Belubang dengan teknik suryagrafi adalah pengalaman yang sangat mendalam. Persiapan dimulai dengan membuat kamera lubang jarum dari bahan sederhana seperti kaleng, dan menempatkan kertas fotografi di dalamnya. Kamera kemudian diposisikan dengan hati-hati di tiang listrik seberang jalan depan makam, menghadap ke arah matahari terbenam (yang diperkirakan lintasan matahari).
Pada tanggal 23 Maret 2024, sore hari tepat saat matahari pada arah terbenam, penutup kamera dibuka untuk memulai eksposur. Selama 27 hari berikutnya, kamera dibiarkan merekam jejak matahari, menangkap setiap perubahan cahaya dan posisi matahari. Pada tanggal 20 April 2024, eksposur dihentikan, dan kertas fotografi diambil untuk tahapan berikutnya.
Hasil yang Mengagumkan
Hasil gambar yang diperoleh sungguh luar biasa. Garis-garis terang melengkung yang tertangkap di kertas fotografi menggambarkan lintasan matahari selama 28 hari. Setiap garis melambangkan satu hari, menunjukkan variasi intensitas cahaya dan posisi matahari. Bagian depan makam terlihat dengan latar belakang jejak matahari, menciptakan efek visual yang memukau dan penuh makna.
Gambar ini tidak hanya menunjukkan keindahan alam, tetapi juga memberikan perspektif yang mendalam tentang perjalanan waktu. Makam yang diam dan tak berubah menjadi saksi bisu dari pergerakan matahari dan berjalannya hari. Ini adalah pengingat visual yang kuat tentang ketidakabadian hidup dan ketetapan alam.
Proses Scaning dilakukan menjelang akhir April 2024 di Galeri Arts.id surabaya. sekaligus mengadakan kegiatan Surabaya Pinhole Day 2024.
Refleksi Pribadi
Pengalaman menggunakan teknik suryagrafi untuk memotret bagian depan makam Muslim di Desa Batu Belubang adalah sesuatu yang sangat berarti bagi saya. Teknik ini memungkinkan kita untuk melihat dunia dengan cara yang benar-benar baru, menangkap elemen waktu dalam sebuah gambar. Ini bukan hanya tentang keindahan visual, tetapi juga tentang menyampaikan pesan yang lebih dalam tentang kehidupan dan alam semesta.
Saya percaya bahwa suryagrafi adalah salah satu cara terbaik untuk menggabungkan seni dan sains, menciptakan karya yang tidak hanya memukau mata tetapi juga menggugah pikiran dan perasaan. Melalui gambar ini, saya berharap bisa menginspirasi orang lain untuk melihat keindahan yang ada di sekitar kita, dan menghargai setiap momen yang berlalu.
Menggunakan teknik suryagrafi untuk memotret bagian depan makam Muslim di Desa Batu Belubang adalah sebuah perjalanan yang luar biasa. Gambar yang dihasilkan memberikan perspektif baru tentang pergerakan waktu dan keindahan alam.