Pada tahun 2023, dunia fotografi di Indonesia mengalami gebrakan luar biasa melalui penyelenggaraan Pameran Rekam Matahari. Acara ini tidak hanya menjadi wahana bagi para fotografer untuk memamerkan keindahan matahari, tetapi juga mempopulerkan istilah “suryagrafi” sebagai salah satu teknik fotografi yang mampu mengabadikan lintasan matahari dengan keunikan tersendiri.
Suryagrafi: Memahami Keindahan Matahari melalui Seni Fotografi
Suryagrafi, istilah yang mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang, merujuk pada teknik fotografi khusus yang fokus pada penangkapan keindahan matahari dalam berbagai kondisi dan fase. Para fotografer yang menggeluti suryagrafi mengeksplorasi lintasan dan warna-warna spektakuler matahari, baik saat terbit, tenggelam, atau dalam sepanjang waktu.
Pameran Rekam Matahari 2023 sebagai Pionir Suryagrafi di Indonesia
Pameran Rekam Matahari 2023 tidak hanya menjadi ajang pameran fotografi biasa, tetapi juga menjadi peristiwa penting yang memperkenalkan dan mempopulerkan suryagrafi di kalangan masyarakat Indonesia. Dengan menampilkan karya-karya fotografer berbakat yang memahami esensi suryagrafi, pameran ini memberikan pandangan baru tentang keindahan matahari.
Salah satu tokoh utama dalam mendorong popularitas suryagrafi adalah Irman Ariadi, seorang fotografer berpengalaman yang telah menorehkan prestasi gemilang dalam dunia fotografi. Dengan karya-karyanya yang memukau, Irman Ariadi membawa suryagrafi ke titik fokus dan memberikan inspirasi bagi banyak fotografer muda untuk mengeksplorasi teknik ini.
Karya Foto Irman Ariadi: Memukau Melalui Suryagrafi
Irman Ariadi, sebagai salah satu kontributor utama dalam Pameran Rekam Matahari 2023, menyuguhkan karya-karya suryagrafi yang memukau. “Candi Plaosan” menjadi salah satu karya terkemuka Irman, menangkap keindahan matahari saat bermain-main dengan sinar emasnya di antara benda cagar budaya.
Melalui pemilihan angle lintasan matahari dan melebur menjadi bagian candi, Irman Ariadi tidak hanya menunjukkan kepiawaiannya dalam teknik fotografi, tetapi juga mampu menyampaikan emosi dan keindahan alam melalui kameranya. Karya-karya Irman memberikan kontribusi signifikan dalam mengangkat martabat suryagrafi sebagai salah satu teknik fotografi yang diakui dan dihargai di Indonesia.
Dampak Pameran
Pameran Rekam Matahari 2023 bukan hanya tentang mengeksplorasi teknik fotografi, tetapi juga membawa perubahan dalam pandangan masyarakat terhadap keindahan matahari. Suryagrafi bukan lagi sekadar istilah teknis, tetapi telah menjadi semacam gerakan seni yang mengajak para penggemar fotografi untuk lebih dekat dan memahami keagungan matahari.
Dengan popularitas yang terus berkembang, diharapkan suryagrafi akan terus menjadi tren di dunia fotografi Indonesia, mendorong lebih banyak fotografer untuk mengeksplorasi keindahan matahari dengan cara yang unik dan penuh inspirasi. Pameran Rekam Matahari 2023 berhasil membuka mata dan hati masyarakat terhadap keajaiban suryagrafi, mengukuhkan posisinya sebagai peristiwa bersejarah dalam perkembangan seni fotografi di Indonesia.
Akhir pekan antara perayaan Galungan dan Kuningan, pada tanggal 5 dan 6 Agustus 2023, Sanggar Bali Tersenyum kembali dengan program Festival Cerita Rasa. Sebagai inisiatif ruang literasi bagi anak-anak sekitar; berkumpul dan mendorong mereka untuk membaca, bercerita, menggambar, mengenal kuliner khas pedesaan hingga membuat kerajinan.
Anak-anak diberikan kesempatan pertama memasuki ruang pameran. Mereka mendapat penjelasan bagaimana proses pengambilan foto suryagrafi, dan bagaimana bentuk dan cara kerja kamera lubang jarum. Walau mungkin belum paham benar dengan apa itu suryagrafi atau kamera lubang jarum, Dedek dan teman-temannya menikmati foto-foto yang tertempel di dinding. Mereka berusaha membaca keterangan foto dan mengenali setiap objek foto dan lokasinya. Sepuluh foto yang dipamerkan tersebut diambil di beberapa wilayah Yogyakarta, Jawa Barat dan Bali. Fotografer yang terlibat adalah Nur Hasanah Sawil dari Jawa Barat; Irman Ariadi dari Yogyakarta; Stanis Obeth Hollyfield, Syafiudin Vifick, Ivy Sudjana dan Adyatma, serta Made Suarbawa dari Bali.
Sumber : Bale Bengong
Pameran Foto Rekam Matahari di Cirebon
Pameran #REKAMMATAHARI ini menampilkan 70 foto, hasil perekaman lintasan matahari di lebih dari 500 lokasi di wilayah Indonesia sepanjang tahun 2023 ini. Tercatat ada di 109 kota/kabupaten di 34 provinsi di Indonesia. Dari 500 titik tersebut, berhasil mendapatkan 300 lebih karya suryagrafi dan pinhole.
Pameran kali ini dipersembahkan dalam rangka memperingati hari disabilitas internasional, untuk mengapresiasi teman-teman difabel dari @slbb_pancarankasihcrb yang menjadi peserta program #RekamMatahari 2023. Program ini dirancang dalam upaya menciptakan ekosistem seni yang inklusif yang bisa diikuti oleh semua kalangan, termasuk disabilitas, dan juga dilaksanakan tidak hanya di kota-kota besar namun juga di kota-kota kecil yang potensial.
sumber : IG Indonesian Pinhole