Inklusi
Tangan Kanan dipegang oleh tangan kiri, itulah bahasa isyarat “inklusi” yang diperagakan oleh Mas Joni Yulianto di Balai Desa Sendangtirto tanggal 18 Desember 2014. Beliau meminta kepada penerjemah bahasa isyarat agar mengingat hal tersebut dan mengkomunikasikannya kepada penyandang difabilitas.
Beliau selaku Ketua Panitia Temu Inklusi 2014, menyebutkan tema besar “Inklusi Dari Desa: Menggalang Apresiasi, Menggagas Inovasi dan Membangun Misi” dihadapan sekitar 50 peserta yang telah hadir dari seluruh indonesia.
Acara malam ini adalah acara informal yang bersifat lebih mengakrabkan dan memperkuat jejaring dipandu oleh Mas Ishak Salim. Sebelumnya pemandu acara melakukan absensi asal peserta yang dimulai dari Papua hingga Jawa Barat. Kemudian para ketua rombongan masing masing daerah mengenalkan para anggota rombongannya.
Para peserta yang datang pada hari ini dan selama tiga malam mereka akan tinggal di rumah rumah penduduk Desa Sendangtirto yang telah dikoordinasikan oleh panitia. Ketua Panitia berceritera bahwasanya air disini (sendangtirto) akan terasa hangat pada jam 05.00 pagi dan terasa dingin pada jam 06.00. oleh karena beliau menyarankan agar mandi lebih pagi kepada para peserta.
Tidak terasa jam pun menunjukan pukul 22.25 WIB, akhirnya beliau menutup acara pertemuan informal setelah sebelumnya dari jam 20.11 WIB menerangkan tentang gagasan dan alur kegiatan Temu Inklusi 2014. Alur kegiatan Temu Inklusi terdiri dari Seminar Nasional dan Rangkaian Workshop serta sharing, selain itu juga ada pameran, klinik disabilitas, Panggung Hiburan, Rally Budaya dan lomba ketangkasan.
Sesaat sebelum penutupan acara beliau berpesan bahwa untuk informasi lebih lanjut bisa diakses melalui website : www.ti2014.solider.or.id dan akun twitter @temuinklusi. Beliau juga mengajak agar para peserta meramaian linimasa dengan menggunakan tanda pagar temu inklusi (#temuinklusi). Dan ada lomba foto twettt dengan tanda pagar foto inklusi (#fotoinklusi)
Sumber : Temu Inklusi