Kepemimpinan adalah salah satu faktor kunci dalam kesuksesan organisasi badan usaha. Jenis kepemimpinan yang diterapkan dalam suatu perusahaan dapat memiliki dampak signifikan pada budaya, produktivitas, dan pencapaian tujuan. Pemimpin adalah seseorang yang memiliki otoritas atau kekuasaan untuk memimpin dan mengarahkan orang lain dalam mencapai tujuan tertentu. Pemimpin biasanya memiliki posisi atau jabatan yang memberikan tanggung jawab untuk mengambil keputusan, memberikan arahan, dan mempengaruhi orang lain. Kepemimpinan, di sisi lain, adalah kualitas atau kemampuan seseorang untuk menjadi pemimpin yang efektif. Kepemimpinan melibatkan keterampilan dalam menginspirasi, memotivasi, dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Ini melibatkan kemampuan untuk mengambil keputusan yang bijaksana, membangun hubungan yang kuat, dan mengelola tim dengan efisiensi. Jadi, perbedaan antara pemimpin dan kepemimpinan adalah bahwa pemimpin adalah individu yang memegang posisi atau jabatan tertentu, sementara kepemimpinan adalah kualitas atau kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk menjadi pemimpin yang efektif Jenis Kepemimpinan *Kepemimpinan Otoriter (Autokratis)*: Dalam model ini, pemimpin mengambil keputusan secara tunggal dan memberikan arahan yang jelas kepada bawahan tanpa banyak partisipasi dari mereka. Kepemimpinan otoriter cocok untuk situasi darurat atau saat dibutuhkan pengambilan keputusan cepat. *Kepemimpinan Transformatif*: Pemimpin transformasional memiliki kemampuan untuk menginspirasi dan memotivasi timnya. Mereka memandang visi jangka panjang, mengembangkan kreativitas, dan mendorong inovasi. *Kepemimpinan Demokratis*: Model ini melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan. Pemimpin demokratis mendengarkan pandangan dan ide dari timnya, mempromosikan kolaborasi, dan membangun hubungan yang kuat di dalam organisasi. *Kepemimpinan Laissez-Faire*: Dalam jenis kepemimpinan ini, pemimpin memberikan kebebasan besar kepada bawahan untuk mengambil inisiatif dan membuat keputusan. Kepemimpinan ini cocok untuk tim yang mandiri dan berkualitas tinggi. *Kepemimpinan Servant (Pelayan)*: Pemimpin servan berfokus pada pelayanan kepada tim dan organisasi. Mereka mendahulukan kebutuhan bawahan dan berusaha untuk membantu mereka mencapai potensi maksimal. *Kepemimpinan Transformasional*: Pemimpin transformasional berfokus pada pengembangan individu dalam timnya. Mereka bekerja untuk mengubah pandangan, perilaku, dan kinerja anggota tim. *Kepemimpinan Situasional*: Pemimpin situasional menyesuaikan gaya kepemimpinan mereka sesuai dengan situasi yang dihadapi. Mereka dapat menjadi otoriter, demokratis, atau lainnya berdasarkan kebutuhan saat itu. *Kepemimpinan Instruktif*: Pemimpin instruktif memberikan petunjuk dan bimbingan yang jelas kepada bawahan. Mereka sering digunakan dalam konteks pelatihan dan pengembangan keterampilan. *Kepemimpinan Transaksional*: Model ini melibatkan penggunaan penghargaan dan hukuman untuk memotivasi tim. Pemimpin transaksional memberikan imbalan kepada anggota tim yang mencapai tujuan dan memberlakukan sanksi terhadap yang tidak memenuhi ekspektasi. Penting untuk diingat bahwa tidak ada jenis kepemimpinan yang satu sama lain eksklusif. Pemimpin yang efektif seringkali menggabungkan berbagai elemen dari berbagai jenis kepemimpinan sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi dalam organisasi badan usaha. Kepemimpinan yang efektif harus bersifat fleksibel dan responsif terhadap perubahan di dalam dan di luar organisasi.
Tips bernavigasi darat untuk pemula
Berikut ini beberapa tips bernavigasi untuk pemula 1. Bawa Peta atau GPS Jika Anda tidak yakin dengan lokasi atau rute yang akan diambil, selalu bawa peta fisik atau gunakan aplikasi GPS pada ponsel Anda. Ini akan membantu Anda memahami lokasi dan arah yang benar. 2. Pelajari Simbol-simbol Peta Jika Anda menggunakan peta, pelajari simbol-simbol dan legenda yang digunakan pada peta. Ini akan membantu Anda memahami informasi seperti jalan, sungai, gunung, dan lainnya. 3. Gunakan Tanda-tanda Jalan Perhatikan tanda-tanda jalan seperti rambu lalu lintas, petunjuk arah, dan tanda-tanda yang memberi petunjuk di jalanan. Mereka membantu Anda tetap pada jalur yang benar. 4. Perhatikan Arah Matahari Jika Anda berada di luar ruangan, perhatikan arah matahari. Matahari biasanya terbit di timur dan terbenam di barat. 5. Gunakan Alat Navigasi Sederhana Selain peta dan GPS, Anda dapat menggunakan kompas sederhana untuk menentukan arah. Ketahui arah utara, selatan, timur, dan barat. 6. Perhatikan Landmark Identifikasi landmark seperti bangunan, gunung, dan sungai besar. Mereka dapat membantu Anda memahami lokasi Anda dan membuat referensi. 7. Pelajari Nama-nama Jalan Ingat nama-nama jalan atau jalan raya penting dalam rute Anda. Ini membantu Anda mengikuti panduan dan meminta petunjuk jika diperlukan 8. Berbicara dengan Orang Lokal Jika Anda merasa tersesat atau bingung, jangan ragu untuk bertanya pada orang-orang lokal. Mereka sering memiliki pengetahuan lokal yang berharga. 9. Gunakan Aplikasi Navigasi Aplikasi seperti Google Maps atau Waze dapat sangat membantu dalam navigasi darat. Mereka memberikan panduan langkah demi langkah dan informasi lalu lintas real-time. 10. Latihan di Area Aman Jika Anda pemula dalam navigasi darat, latihanlah di area yang Anda kenal dengan baik terlebih dahulu sebelum mencoba navigasi yang lebih kompleks. 11. Waspadai Tanda-tanda Jalur Hiking Jika Anda berencana untuk hiking atau berkemah, pelajari tanda-tanda dan petunjuk yang diberikan di jalur hiking. Mereka membantu Anda menjaga jalur yang benar. 12. Selalu Miliki Cadangan Selalu miliki cadangan seperti ponsel yang terisi daya, peta fisik, air minum, dan persediaan darurat jika Anda merencanakan perjalanan ke tempat yang jauh dari pemukiman. Navigasi darat bisa menjadi keterampilan yang sangat berguna, terutama jika Anda sering melakukan perjalanan. Dengan waktu dan latihan, Anda akan semakin mahir dalam mengorientasi diri di lingkungan darat.
Manajemen Helikopter: Tinjauan Komprehensif
Manajemen helikopter adalah gaya atau pendekatan manajemen yang menekankan pengawasan yang ketat dan sering kali berlebihan, di mana manajer mengawasi karyawan, mengamati dengan cermat pekerjaan dan keputusan mereka. Gaya manajemen ini sering dikaitkan dengan manajemen mikro, di mana manajer sangat terlibat dalam operasi sehari-hari, sehingga hanya memberikan sedikit otonomi kepada bawahannya. Pada artikel ini, kita akan mempelajari konsep manajemen helikopter, implikasinya, dan alternatifnya. Memahami Manajemen Helikopter Manajemen helikopter, juga dikenal sebagai manajemen mikro, adalah pendekatan manajemen yang bercirikan: Kontrol yang Berlebihan: Manajer mengontrol dan memantau secara ketat setiap aspek pekerjaan bawahannya, seringkali sampai pada titik mendikte bagaimana tugas harus dilakukan. Kurangnya Kepercayaan: Terdapat kurangnya kepercayaan yang mendasar terhadap kemampuan karyawan dalam mengambil keputusan atau menyelesaikan tugas secara mandiri. Interupsi yang Sering Terjadi: Manajer sering kali mengganggu pekerjaan karyawan, mencari pembaruan terus-menerus dan laporan kemajuan. Otonomi Terbatas: Karyawan mempunyai sedikit atau bahkan tidak mempunyai otonomi sama sekali dalam peran mereka, karena keputusan dibuat oleh manajer. Implikasi Manajemen Helikopter Frustrasi Karyawan: Karyawan yang bekerja di bawah manajemen helikopter sering kali merasa kehilangan motivasi, frustrasi, dan tidak terlibat. Mereka mungkin merasa bahwa keterampilan dan penilaian mereka tidak dihargai. Berkurangnya Kreativitas: Manajemen mikro menghambat kreativitas dan inovasi karena karyawan tidak diberi kebebasan untuk bereksperimen atau berpikir di luar kebiasaan. Perputaran yang Tinggi: Karyawan yang selalu diawasi mungkin akan mencari peluang kerja alternatif untuk keluar dari lingkungan yang menyesakkan ini. Inefisiensi: Manajemen helikopter dapat menyebabkan inefisiensi karena menghabiskan banyak waktu dan sumber daya, yang seringkali mengakibatkan proses pengambilan keputusan menjadi lebih lambat. Alternatif untuk Manajemen Helikopter Pemberdayaan: Pendekatan yang lebih efektif adalah memberdayakan karyawan dengan memberikan tujuan, pedoman yang jelas, dan kemudian memberi mereka otonomi untuk mengambil keputusan sesuai parameter tersebut. Kepercayaan dan Akuntabilitas: Mempercayai karyawan dan meminta pertanggungjawaban mereka atas pekerjaan mereka dapat menghasilkan lingkungan kerja yang lebih produktif dan positif. Delegasi: Mendelegasikan tanggung jawab dan tugas kepada karyawan yang cakap akan menumbuhkan rasa kepemilikan dan memungkinkan mereka mengambil kepemilikan atas pekerjaan mereka. Pembinaan dan Dukungan: Manajer harus berperan sebagai Pembina dan memberikan bimbingan serta dukungan bila diperlukan, bukan pengelolaan mikro. Umpan Balik Secara Teratur: Alih-alih melakukan pengawasan terus-menerus, manajer dapat memberikan umpan balik konstruktif secara teratur dan menetapkan ekspektasi terhadap kinerja. Kesimpulan Manajemen helikopter, dengan kontrol yang berlebihan dan kurangnya kepercayaan, dapat merugikan karyawan dan organisasi secara keseluruhan. Hal ini menghambat kreativitas, mengurangi motivasi, dan menyebabkan inefisiensi. Dengan mengadopsi pendekatan manajemen alternatif yang berfokus pada pemberdayaan, kepercayaan, dan otonomi, organisasi dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif yang menguntungkan karyawan dan keuntungan. Pada akhirnya, gaya manajemen yang seimbang dan suportif adalah kunci untuk menumbuhkan budaya kerja yang positif. Sumber : Helicopter
Navigasi darat : Belajar dan Manfaat
Menguasai teknik navigasi darat memerlukan latihan dan pemahaman yang mendalam tentang alat-alat dan konsep yang terlibat. Berikut adalah langkah-langkah untuk membantu Anda menguasai teknik navigasi darat: Pahami Dasar-Dasar Navigasi Darat Pelajari konsep dasar seperti garis lintang, garis bujur, deklinasi, azimut, dan elevasi. Pahami bagaimana peta topografi dibaca, termasuk legenda, kontur, dan skala. Pahami Alat-Alat Navigasi Kuasai penggunaan kompas. Pelajari cara mengambil azimut dan mengukur arah dengan akurat. Kenali berbagai jenis peta, seperti peta topografi dan peta jalan, serta bagaimana membacanya. Gunakan alat-alat modern seperti GPS atau aplikasi peta terkini. Berlatih dengan Peta dan Kompas Mulailah dengan berlatih di lingkungan yang sudah Anda kenal. Tentukan lokasi Anda pada peta dan gunakan kompas untuk menentukan arah dan jarak ke titik-titik lain. Cobalah orienteering, yang melibatkan mencari pos tersembunyi di hutan atau lingkungan alam. Pahami Terestrial Navigation (Navigasi Bumi) Pelajari cara menggunakan matahari, bulan, dan bintang untuk menentukan arah dan posisi Anda jika Anda kehilangan alat navigasi. Pahami konsep waktu matahari tengah hari dan bayangan. Berlatih di Lingkungan yang Tidak Dikenal Setelah Anda merasa nyaman dengan navigasi darat di lingkungan yang dikenal, tantang diri Anda dengan menjelajahi daerah yang tidak Anda kenal. Pelajari cara menggunakan fitur-fitur lingkungan seperti sungai, gunung, dan jalan sebagai panduan. Bergabung dengan Kelompok atau Kursus Bergabung dengan kelompok orienteering atau kursus navigasi darat. Belajar dari instruktur yang berpengalaman dan berlatih bersama dengan orang lain. Perluas Pengetahuan Anda Terus tingkatkan pengetahuan Anda tentang navigasi darat dengan membaca buku, menonton video, atau mengikuti seminar. Ikuti perkembangan teknologi dan aplikasi navigasi yang berguna. Lakukan Latihan Lapangan Lakukan perjalanan atau petualangan di alam terbuka untuk menguji keterampilan Anda. Gunakan alat-alat navigasi darat untuk memandu Anda selama perjalanan. Keamanan adalah Prioritas Selalu informasikan seseorang tentang rencana perjalanan Anda dan bawa peralatan cadangan, termasuk peta fisik dan kompas, saat berpetualang. Kesabaran dan Konsistensi Ingatlah bahwa menguasai navigasi darat memerlukan waktu dan latihan yang konsisten. Jangan takut untuk membuat kesalahan, karena kesalahan adalah bagian dari pembelajaran. Menguasai teknik navigasi darat memungkinkan Anda untuk lebih percaya diri dan mandiri saat menjelajahi alam terbuka. Dengan latihan dan pemahaman yang mendalam, Anda akan dapat mengandalkan keterampilan navigasi darat dalam berbagai situasi. Manfaat Belajar Navigasi Darat Navigasi darat adalah keterampilan penting yang melibatkan penentuan lokasi dan arah menggunakan peta, kompas, dan pengetahuan tentang lingkungan alam. Meskipun teknologi GPS modern telah menjadi alat bantu utama dalam navigasi, belajar navigasi darat tetap relevan dan memiliki sejumlah manfaat yang penting. 1. Kemandirian dan Kepercayaan Diri Memahami cara membaca peta dan menggunakan kompas meningkatkan kemandirian Anda. Anda akan merasa lebih percaya diri saat menjelajahi daerah yang tidak dikenal atau saat berada di alam terbuka tanpa sinyal GPS yang memadai. 2. Koneksi dengan Lingkungan Belajar navigasi darat mendorong Anda untuk lebih mengamati dan menghargai lingkungan sekitar Anda. Anda akan memahami topografi, geografi, dan fitur-fitur alam dengan lebih baik, yang dapat meningkatkan rasa koneksi dengan alam. 3. Keamanan di Alam Terbuka Ketika Anda berpetualang di luar ruangan, terutama di hutan, gunung, atau daerah terpencil, navigasi darat adalah keterampilan yang penting. Ini dapat membantu Anda menghindari tersesat, memastikan Anda tidak tersesat dalam situasi darurat, dan memungkinkan pencarian dan penyelamatan yang lebih mudah jika diperlukan 4. Pelatihan Mental Ketika Anda berpetualang di luar ruangan, terutama di hutan, gunung, atau daerah terpencil, navigasi darat adalah keterampilan yang penting. Ini dapat membantu Anda menghindari tersesat, memastikan Anda tidak tersesat dalam situasi darurat, dan memungkinkan pencarian dan penyelamatan yang lebih mudah jika diperlukan 5. Penghematan Baterai Saat Anda melakukan perjalanan jauh dengan perangkat elektronik seperti ponsel atau GPS, baterai bisa menjadi masalah. Dengan keterampilan navigasi darat, Anda dapat menghemat daya baterai dengan menggunakan perangkat tersebut hanya saat diperlukan. 6. Keterampilan Outdoor yang Universal Keterampilan navigasi darat berlaku di mana saja di dunia. Ini adalah dasar yang berguna saat bepergian, berkemah, atau berpetualang di berbagai lingkungan, termasuk gurun, hutan, dan gunung. 7. Rasa Pencapaian Menguasai navigasi darat memberi rasa pencapaian yang memuaskan. Kemampuan untuk menentukan arah dan lokasi hanya dengan menggunakan peta dan kompas memberikan kepuasan tersendiri. 8. Pengembangan Keterampilan Tim Navigasi darat sering digunakan dalam aktivitas tim seperti orienteering. Ini memungkinkan pengembangan keterampilan kerja sama dan komunikasi yang baik dengan anggota tim. 9. Persiapan untuk Situasi Darurat Terutama dalam situasi darurat seperti bencana alam, gempa bumi, atau keadaan darurat lainnya, kemampuan navigasi darat dapat menjadi perbedaan antara keselamatan dan risiko. Dalam era teknologi modern, belajar navigasi darat mungkin terasa kuno, tetapi manfaatnya tetap sangat penting. Ini adalah keterampilan yang memberikan kemandirian, keamanan, dan pemahaman lebih dalam tentang dunia di sekitar kita. Jadi, luangkan waktu untuk mempelajari navigasi darat dan rasakan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari Anda. Sumber : Pengalaman pribadi dan berbagai referensi
Kunci Kesuksesan Organisasi: Pentingnya Kepemimpinan yang Kuat
Kepemimpinan adalah inti dari setiap organisasi, baik itu sebuah perusahaan besar atau sebuah tim kecil. Kemampuan pemimpin untuk memimpin, menginspirasi, dan memandu timnya dalam mencapai tujuan bersama adalah faktor penentu dalam kesuksesan perusahaan. Artikel ini akan menjelaskan pentingnya kepemimpinan dalam konteks bisnis dan beberapa karakteristik penting yang dimiliki oleh pemimpin yang efektif. 1. Visi dan Strategi Pemimpin yang efektif memiliki visi jelas tentang masa depan organisasi atau tim mereka. Mereka mampu merumuskan strategi yang akan membawa organisasi menuju tujuan tersebut. Visi dan strategi yang kuat memberikan arah yang jelas bagi seluruh tim, memotivasi anggota tim, dan membantu mereka memahami peran mereka dalam mencapai visi tersebut. 2. Kemampuan Komunikasi yang Kuat Kepemimpinan tidak hanya tentang memberikan instruksi; itu juga tentang mendengarkan dan berkomunikasi dengan baik. Pemimpin yang efektif harus mampu menjelaskan visi, tujuan, dan ekspektasi dengan jelas. Mereka juga harus mendengarkan masukan dan ide dari anggota tim mereka, menciptakan lingkungan yang mendukung kolaborasi. 3. Kemampuan Menginspirasi dan Memotivasi Seorang pemimpin yang hebat mampu menginspirasi timnya untuk mencapai hasil yang lebih baik daripada yang mereka bayangkan. Mereka mampu memotivasi anggota tim dengan memberikan pengakuan atas kerja keras, memberikan tantangan yang sesuai, dan menciptakan budaya yang positif. 4. Kemampuan Pengambilan Keputusan yang Bijaksana Pemimpin seringkali dihadapkan pada keputusan sulit. Kemampuan untuk mengambil keputusan yang bijaksana dan berpikir jangka panjang adalah karakteristik penting dalam kepemimpinan. Keputusan yang tepat dapat meminimalkan risiko dan mengarahkan organisasi ke arah yang benar. 5. Kemampuan Mengelola Konflik Konflik adalah bagian alami dari lingkungan kerja. Pemimpin yang efektif tahu cara mengelola konflik dengan bijaksana, mencari solusi yang memadai, dan menjaga hubungan yang sehat di antara anggota tim. Mereka juga harus bersedia untuk mendengarkan semua pihak yang terlibat dalam konflik. 6. Kemampuan Mengembangkan dan Mempertahankan Bakat Pemimpin yang efektif tidak hanya memimpin saat ini, tetapi juga berinvestasi dalam pengembangan bakat-bakat masa depan. Mereka harus mampu mengidentifikasi potensi dalam tim mereka dan memberikan pelatihan dan dukungan yang diperlukan untuk mengembangkan keterampilan dan karier anggota tim. 7. Keteladanan Pemimpin adalah model peran bagi anggota tim mereka. Mereka harus menunjukkan perilaku etis, integritas, dan tanggung jawab yang tinggi. Keteladanan dari pemimpin menciptakan budaya perusahaan yang dihormati dan diikuti oleh anggota tim. Dalam dunia bisnis yang cepat berubah, kepemimpinan yang kuat menjadi semakin penting. Pemimpin yang efektif mampu mengarahkan organisasi menuju kesuksesan dengan memotivasi, menginspirasi, dan mengembangkan anggota tim mereka. Kepemimpinan bukanlah hanya tentang kekuatan individu, tetapi tentang kemampuan untuk memimpin dengan visi, kolaborasi, dan empati. Dengan kepemimpinan yang baik, organisasi dapat mencapai tujuan mereka dan menjadi lebih tangguh dalam menghadapi perubahan. Sumber : Teks : Berbagai sumber Gambar : Undraw
Membangun Kebersamaan: Pentingnya Team Building dalam Dunia Bisnis
Dalam era kerja yang semakin kompleks dan kompetitif, membangun tim yang kuat menjadi kunci kesuksesan perusahaan. Team building adalah praktik yang terbukti efektif dalam meningkatkan produktivitas, memperkuat kolaborasi, dan menciptakan budaya kerja yang positif. Artikel ini akan menjelaskan pentingnya team building dalam dunia bisnis dan beberapa strategi yang dapat membantu Anda mencapai keberhasilan dalam membangun tim yang solid. Strategi membangun team 1. Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Salah satu manfaat utama dari team building adalah meningkatkan keterampilan komunikasi di antara anggota tim. Tim yang mampu berkomunikasi dengan baik cenderung lebih efisien dalam menyelesaikan tugas dan mengatasi masalah. Melalui aktivitas seperti permainan kolaboratif, diskusi kelompok, atau latihan komunikasi, anggota tim dapat belajar bagaimana berinteraksi dengan lebih efektif. 2. Membangun Kepercayaan Kepercayaan adalah fondasi dari setiap hubungan yang sukses, termasuk hubungan dalam tim. Team building memungkinkan anggota tim untuk memahami satu sama lain, membangun hubungan pribadi, dan memahami kekuatan dan kelemahan masing-masing. Ketika ada kepercayaan di antara anggota tim, kolaborasi menjadi lebih lancar, dan ada lebih sedikit konflik. 3. Meningkatkan Produktivitas Tim yang kuat cenderung lebih produktif. Dalam aktivitas team building, anggota tim dapat mempraktikkan cara bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini juga membantu dalam memahami peran masing-masing dan mengoptimalkan proses kerja. Dengan meningkatnya produktivitas, perusahaan dapat mencapai target bisnisnya lebih efisien. 4. Menciptakan Budaya Kerja yang Positif Team building juga berperan dalam menciptakan budaya kerja yang positif. Ketika tim merasa dihargai dan diberdayakan, mereka cenderung lebih bahagia dan termotivasi. Ini berkontribusi pada retensi karyawan yang baik dan membantu menarik bakat baru. Budaya kerja yang positif juga menciptakan lingkungan di mana kreativitas dan inovasi berkembang. 5. Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Masalah Aktivitas team building sering kali mengharuskan tim untuk menghadapi tantangan dan menyelesaikan masalah bersama. Ini membantu anggota tim mengembangkan keterampilan dalam mengatasi hambatan dan menemukan solusi. Dengan meningkatnya kemampuan menyelesaikan masalah, tim menjadi lebih adaptif dalam menghadapi perubahan dan permasalahan yang muncul di lingkungan bisnis yang cepat berubah. Strategi Team Building yang Efektif Untuk mencapai hasil yang optimal dalam team building, pertimbangkan beberapa strategi berikut: Sesuaikan aktivitas dengan tujuan bisnis dan kebutuhan tim Anda. Pertimbangkan keberagaman dalam aktivitas untuk mempromosikan inklusi. Evaluasi dampak team building secara berkala. Libatkan semua anggota tim, termasuk manajemen puncak. Lakukan team building secara berkala, bukan hanya satu kali. Team building adalah investasi dalam kesuksesan jangka panjang perusahaan Anda. Dengan membangun tim yang kuat, Anda tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang positif yang akan memotivasi dan mendukung anggota tim Anda dalam mencapai kesuksesan bersama. Sumber : Teks : Berbagai sumber Gambar : Undraw
Adventure Base Training Pelajar Pancasila
Profil pelajar Pancasila merupakan bentuk penerjemahan tujuan pendidikan nasional. Profil pelajar Pancasila berperan sebagai referensi utama yang mengarahkan kebijakan-kebijakan pendidikan termasuk menjadi acuan untuk para pendidik dalam membangun karakter serta kompetensi peserta didik. Profil pelajar Pancasila harus dapat dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan karena perannya yang penting. Profil ini perlu sederhana dan mudah diingat dan dijalankan baik oleh pendidik maupun oleh pelajar agar dapat dihidupkan dalam kegiatan sehari-hari. Berdasarkan pertimbangan tersebut, profil pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi, yaitu: 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bergotong-royong, 4) berkebinekaan global, 5) bernalar kritis, dan 6) kreatif. Pelatihan Adventure Base Training Pelajar Pancasila ( ABT PP ) dirancang bagi pelajar kelas VII & X sekolah SMP & SMA/SMK, agar dapat mempelajari teori dan praktek mengenai profil pelajar pancasila berdasarkan kurikulum merdeka. Narasumber ( ABT PP ) berasal dari berbagai penggiat / praktisi baik dari lingkungan negara ataupun swasta sesuai bidang keahlian yang relevan dengan panduan profil pelajar pancasila kurikulum merdeka.