Lima mahasiswa asing yang berasal dari Australian Consortium for ‘In-Country’ Indonesian Studies (ACICIS) dan Mobile Radio Station berdiskusi dengan tajuk ‘Community-based Development in Indonesia’ di Combine Resource Institution pada Jumat (12/2). Elanto Wijoyono berbagi pengalaman dalam membangun Jaringan Informasi Lingkar Merapi (JALIN Merapi) yang menaruh perhatian pada isu informasi dan komunikasi di lingkar Merapi. JALIN Merapi menggunakan beragam media untuk menyampaikan data dan informasi penting dan terkini untuk mendukung proses pengambilan keputusan atau tindakan secara cepat dan tepat ketika pra bencana, bencana, dan pascabencana. Pengalaman terkait pengembangan Sistem Informasi Desa #SID pun turut dibagikan dalam diskusi ini. Mulai dari gagasan awal, beberapa pihak yang terlibat dalam proses pengembangan dan pemanfaatan #SID mulai dari pemerintah desa, masyarakat, media komunitas, dan lembaga kemasyarakatan. Giliran Irman Ariadi berbagi tentang peta pemanfaatan #SID di seluruh Indonesia. Pemanfaatan untuk layanan administrasi, perencanaan pembangunan, mitigasi bencana, konvergensi media. Serta pemanfaatan Public display sebagai media interaktif penampil data dan informasi umum tentang desa. ACICIS sendiri merupakan Non-profit Consortium di Yogyakarta yang beranggotakan 24 universitas dari negara Australia, Selandia Baru, Inggris dan Belanda Sumber : Lumbung Komunitas
KKN UNRAM MENGADAKAN PELATIHAN KETERAMPILAN PEMANFAATAN BARANG BEKAS DI DUSUN PANDANAN
KKN UNRAM MENGADAKAN PELATIHAN KETERAMPILAN PEMANFAATAN BARANG BEKAS DI DUSUN PANDANAN Malaka. Kehidupan tidak dapat dipisahkan dari sebuah kegiatan. Entah itu yang menghasilkan banyak sampah maupun sedikit sampah. Gaya konsumtif telah mendarah daging dan mengambil alih laju kehidupan. Tidak terkecuali di pedesaan, gaya konsumtif sudah menjangkiti masyarakat pedesaan. Masyarakat seharusnya lebih peka dan peduli pada lingkungan sekitar. Namun kenyataannya, masih banyak dari mereka yang belum mengerti hakikat kehidupan itu sendiri: kehidupan yang bersih, nyaman dan layak huni. Padahal jika kita cermati detik demi detik, selalu ada sampah yang semakin memenuhi ruang di bumi ini. Gembar-gembor penanganan sampah yang belum menyeluruh mengakibatkan lingkungan menjadi tidak sedap dipandang mata. Program pelatihan pemanfaatan sampah dari gelas bekas minuman yang diadakan oleh mahasiswa KKN Unram Kelompok B, Sabtu, 16 April 2016 yang bertempat di Madrasah Aliyah Malaka berupaya untuk menyadarkan dan memberdayakan masyarakat di dalam mengelola sampah yang berasal dari gelas-gelas bekas. Pelatihan yang diikuti oleh siswa siswi Madrasah Aliyah Malaka dan ibu-ibu PKK dengan menghadirkan pelatih dari provinsi, ibu Yanti ini setidaknya kedepan akan menjadi kerajinan fungsional sebagai upaya pemberdayaan masyarakat Desa dan dapat diakomodir melalui Dana Desa. Sumber : Portal Desa Malaka
Panen Padi Bulu di Banket Bayan Masi Ada Ritual
Panen Padi Bulu di Bangket Bayan Masi Ada Ritual Karang Bajo. Sebuah Tradisi masyarakat Adat Bayan dalam melesatrikan dan mempertahankan adat dan Budaya tentang Bagaimana mengelola Sawah yang di Tanami dengan Padi Bulu ( Pare ) di Bangket Bayan dari sejak mau turun Bibit dilakukan Roah selamet Olor di Mata air, setelah tanam padi lalu berbunga dilakukan Ritual Menyemprek, mau Panen dilaksanakan Ritual Roah Bauan Pare, setelah Panen mau di Ikat dan sebelum di masukkan ke dalam Geleng atau Lumbung dilakukan Ritual Roah Borangan Pare dan setelah padi tersimpan dalam Geleng dilakukan Roah Selamet Sudah selesai Panen 09-05-16. Kalau Acara Roah Bauan Pare ini hanya dilakukan oleh dua orang yaitu mak Kiyai dan Pembekel atau tokoh masyarakat adat, proses acara Roah bauan pare ini dilakukan disawah dimana lokasi padi sebelum dipanen, Tempat makan di satu tempat namanya sampak atau dulang yang isinya satu piring nasi, dua piring sayur, satu piring serbuk ayam dan garam secukupnya, pada acara ini makan nasi dan lauk pauk biasanya sepiring berdua. Di tempat itu biasa disediakan pengikat atau tali yang terbuat dari bambu tereng dinamakan remet intian, pengikat panjang dinamakan remet awinan, Setelah kering dijemur pengikatnya disebut remet belahan dan pengikat terakhir namanya remet tekelan. Padi Bulu kalau masyarakat Bayan menyebutnya dengan nama pare, Padi bulu bisa di ikat tidak dimasukkan dalam karung sedangkan Padi sejenis IR, Padi serang, Pelita mas, sito gendit yang pohonnya pendek dinamakan Padi Gabah, sejeins ini tidak bisa di ikat harus dimasukkan kedalam karung, kalau di bangket Bayan dari pengolahan tanah sebelum tanam sampai proses panen baik untuk padi bulu atau Padi Gabah masi dilakukan secara alami, membajak menggunakan ternak sapi dan tidak di ijinkan masuk menggunakan traktor dan mesin prompes, pengangkutan Padi keluar dari bangket Bayan juga masi dilakukan dengan cara alami tidak memakai sepeda motor atau mobil. Petugas yang tugasnya mengurus Air sawah dinamakan Pekasih atau inan aik, padi sebelum dibawa pulang dari sawah terlebih dahulu menyerahkan saweneh kepada pekasih, dan padi sebelum di oleh menjadi beras dan akan dimasak terlebih dahulu juga memberikan Pelemer atau gunja istilah sekarang dinamakan zakat kepada penganggo adat yang ada didalam kampu atau kepada Kiyai baik kiyai penghulu maupun kiyai lebe, untuk kebutuhan sehari hari Padi bulu yang ada didalam lumbung atau geleng di turunkan kedalam tempat yang dinamakan monjeng. Masyarakat Adat pada dasarnya harus menyimpan padi bulu walaupun hanya sedikit sebab padi bulu akan dibawa pada acar ritual keagamaan ke dalam kampu, seperti acara roah ulan, roah sampet jumat, roah malaman, roah lebaran idul fitri, roah lebaran topat, roah lebaran haji, roah bubur petak, roah bubur abang, roah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan acara lain seperti roah selamet Turun ton turun balit atau setiap ada peristiwa kematian padi bulu juga harus ada. ( Ardes ). sumber : Portal Desa Karang Bajo
Geopark Gunung Sewu
Geopark Gunung Sewu terletak di kawasan selatan Pulau Jawa, Secara Administrasi meliputi Provinsi DIY, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dominansi batuan pada kawasan ini adalah batu kapur atau karst Karst merupakan istilah yang diambil dari bahasa Slovenia (dahulu Yugoslavia) tepatnya didaerah Dinaric yang diambil dari istilah kar (batuan) dan hrast (oak) dan dipakai pertama kali oleh pembuat peta asal Austria tahun 1774 sebagai suatu nama untuk daerah berbatuan kering tandus dan berhutan oak didaerah goa yang berada didekat perbatasan Yugoslavia dan Italia Utara (Moore & Sullivan,1978). Daerah karst dikategorikan sebagai bentanglahan asal solusional (verstappen,1983). Dasar pengklasifikasian bentanglahan berdasarkan genesisnya menjadi 10 kelas utama. Bentanglahan Asal Solusional Merupakan kelompok besar satuan bentuklahan yang terjadi akibat proses pelarutan pada batuan yang mudah larut, seperti batu gamping dan dolomit. untuk lebih jelasnya mari kita lihat dokumentasinya. Dokumentasi Pertama adalah dari Badan Geologi dan Dokumentasi Kedua dari TVRI Jogja Dua tahun tahun kemudian TVRI Jogja Mendokumentasikannya. Karya TVRI kali ini mengulas tentang Geopark Gunung Sewu dan terkhusus di Geosite Gunung Api Purba. Dijelaskan juga tentang informasi tentang kampung pitu. kelompok masyarakat yang hanya 7 Kepala Keluarga di Puncak Gunung Api Purba Terdapat potensi pariwisata di Desa Nglanggeran yaitu adanya Gunung Nglanggeran dan kini lebih dikenal dengan sebutan Gunung Api Purba. Secara fisiografi Gunung Api Purba Nglanggeran terletak di Zona Pegunungan Selatan Jawa Tengah-Jawa Timur (Van Bemmelen 1949) atau tepatnya di Sub Zona Pegunungan Baturagung (Baturagung Range) dengan ketinggian 700 meter dari permukaan laut dan kemiringan lerengnya curam-terjal (>45%). Gunung Nglanggeran berdasarkan sejarah geologinya merupakan gunung api purba yang berumur tersier ( Oligo- Miosen) atau 0,6 – 70 juta tahun yang lalu. Material batuan penyusun Gunung Nglanggeran merupakan endapan vulkanik tua berjenis andesit (Old Andesite Formation). Jenis batuan yang ditemukan di Gunung Nglanggeran antara lain breksi andesit, tufa dan lava bantal. Singkapan batuan vulkanik klastik yang ditemukan di Gunung Nglanggeran kenampakannya sangat ideal dan oleh karena itulah maka, satuan batuan yang ditemukan di Gunung tersebut menjadi lokasi tipe (type location) dan diberi nama Formasi Geologi Nglanggeran. Beberapa bukti lapangan yang menunjukkan bahwa dahulu pernah ada aktivitas vulkanis adalah banyaknya batuan sedimen vulkank klastik seperti batuan breksi andesit, tufa dan adanya aliran lava andesit di Gunung Nglanggeran. Bentuk kawah Gunung Api Purba Nglanggeran dapat ditemukan di puncak Gunung Nglanggeran itulah beberapa keindahan yang bisa saksikan di daerah gunungkidul, untuk mencapai kesana bisa melakukan reservasi tiket melalui agen perjalanan anda atau kita secara mandiri bisa melakukannya melalui aplikasi cerdas seperti traveloka. Sumber : Chanel Youtube Badan Geologi Chanel Youtube Gunungapi Purba Nglanggeran Portal Desa Nglanggeran Geopark Gunung Sewu
Mahasiswa Universitas Indonesia lakukan penelitian Sistem Informasi di Desa Dlingo
Dlingoworo-Dlingo, 11/05/2016 Kunjungan yang dilakukan Mahasiswa Jurusan Megister Kenotariatan & Hukum Administrasi Negara Universitas Indonesia ini diterima langsung oleh Lurah Desa Dlingo, Bahrun Wardoyo. Dalam kunjungan kali ini Riris & Sri sapaan dari mahasiswa UI ini datang langsung dari UI Depok Jawa Barat dengan tujuan penelitian kaitanya dengan Sistem Informasi. Banyak kekaguman yang disampaikan oleh Riris kaitanya dengan Sistem Pemerintahan yang ada di desa Dlingo, saya tidak mengira Desa yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan ini ternyata tidak menyurutkan Pemerintah Desa untuk berani maju berkembang dengan masyarakat yang ada dikota. Sistem Informasi Desa yang dimiliki Desa Dlingo ini sangat luar biasa menurut saya ujar Riris dalam sela wawancaranya di radio Sandigita FM. Kami sedang melaksanakan Penelitian dibeberapa wilayah yang ada di Indonesia kaitanya dengan Sistem Informasi Pertanahan yang nanti akan kami kembangkan untuk dapat memudahkan pelayanan kaitanya dengan pertanahan. mudah-mudahan setelah ijin dari kementrian turun nanti Desa Dlingo ini adalah Desa ke-2 di Indonesia yang akan menerapkan SIAP (Sistem Informasi Pertanahan) ini. Sumber : Portal Desa Dlingo
Ekspedisi Indonesia Biru – Kasepuhan Ciptagelar
Sebuah acara diskusi tanggal 23 April 2016, yang diselenggarakan dalam rangkaian acara Jagongan Media Rakyat oleh Combine Resource Institution. Acara ini menghadirkan Dhandy Laksono selaku pembuat film (Watchdoc) dan Yoyo Yogasmana (mewakili Kasepuhan Ciptagelar). Download Notulensinya : tautan ini Sumber : JMR 2016, Combine dan Watchdoc